Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati beserta rombongan pada kamis 2 Januari 2025 secara resmi membuka bursa perdagangan untuk tahun 2025 di Main Hall BEI.
Dalam sambutannya, Sri Mulyani menyampaikan dukungan pemerintah untuk pasar modal Indonesia diantaranya melalui penyempurnaan kerangka pengaturan di sektor keuangan dan penyelesaian produk turunan Undang-Undang (UU) Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) dan implementasi pajak karbon serta regulasi batas emisi sektoral untuk mendorong pengembangan bursa karbon.
Selain itu mentri keuangan tersebut juga menyampaikan bahwasanya Pemerintah juga akan mendukung upaya pengembangan dan penguatan Pasar Modal Indonesia, seperti program untuk pendalaman pasar melalui edukasi dan peningkatan literasi masyarakat.
Pada acara tersebut Sri Mulyani bercerita bahwa ia sendiri mulai diajari tentang Bursa Efek Indonesia dan memahami jual-beli saham saat menjadi mahasiswa. Ia berharap, ke depannya siswa sekolah dasar dan menengah dapat belajar lebih dini.
“Sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat siswa lagi, tapi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka jadi lebih familiar dengan bursa efek, dan ini hanya bisa dilakukan kalau kita juga bersama-sama nanti masuk ke kurikulum pembelajaran, bagaimana cara pengungkapannya, dan bagaimana mereka merasa juga terbiasa dengan transaksi di pasar modal,”
kata Sri Mulyani juga menambahkan, pentingnya dorongan literasi investasi sedini mungkin dan mulai belajar diversifikasi tabungan pada pelajar dan masyarakat perlu diimbangi dengan memastikan investasi yang dilakukan tepat pada saham berasal dari perusahaan dengan tata kelola yang baik.
Begitu ucapnya. “
Wacana anak SD belajar saham
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan edukasi mengenai pasar modal bagi pelajar SMA sebelumnya dibuka melalui galeri edukasi. Sedangkan siswa SD dapat berkunjung ke BEI melalui kunjungan sekolah. Ia menyatakan terbuka atas peluang edukasi pasar modal masuk pada kriteria.
“Kedua, lewat kurikulum. Sama seperti di kampus, kampus-kampus yang ada galeri, kurikulumnya kita juga ikut mencoba meng-adjust. Nah, ini yang kita coba pelajari,” kata Iman.
Ia menggarisbawahi, bahwasanya siswa SD belum bisa menjadi anggota bursa dan berinvestasi karena keterbatasan syarat utama yaitu belum memiliki KTP. Yang bisa dilakukan sekarang adalah mempelajarinya sehingga familiar sejak kecil.