Pasar modal Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai pada era kolonial Belanda. Pada tanggal 14 Desember 1912, pemerintah Hindia Belanda mendirikan Bursa Efek di Batavia (sekarang Jakarta) untuk mendukung aktivitas perdagangan berbagai macam aset saham dan obligasi perusahaan-perusahaan Belanda yang saat itu beroperasi di Indonesia. Bursa ini lalu dikenal dengan nama “Batavia Effectenbeurs.”
Selama masa penjajahan Jepang pada Perang Dunia II, Bursa Efek di Batavia ditutup. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, aktivitas pasar modal tidak langsung pulih. Baru pada tahun 1952, pemerintah Indonesia mendirikan kembali Bursa Efek Jakarta (BEJ). Namun, aktivitas perdagangan masih terbatas dan belum berkembang pesat.
Pada tahun 1977, pemerintah Indonesia melakukan revitalisasi pasar modal dengan memperkenalkan Undang-Undang Pasar Modal dan mendirikan Badan Pembina Pasar Modal (Bapepam). Langkah ini bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam investasi saham dan obligasi. Bursa Efek Jakarta mulai menunjukkan peningkatan aktivitas perdagangan sejak saat itu.
Tahun 1989 menjadi tonggak penting dalam sejarah pasar modal Indonesia adalah dengan diperkenalkannya sistem perdagangan yang lebih canggih yaitu migrasi elektronik yang menggantikan sistem perdagangan secara manual. Ini meningkatkan efisiensi dan transparansi pasar. Kemudian, pada tahun 1992, Bursa Efek Surabaya (BES) didirikan sebagai bursa efek kedua di Indonesia.
Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya bergabung menjadi satu entitas, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). Penggabungan ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan mempermudah aspek pengawasan serta regulasi kepada para investor.
Perkembangan pasar modal Indonesia terus berlanjut dengan berbagai inisiatif dan inovasi. BEI telah memperkenalkan berbagai macam instrumen keuangan baru, seperti reksa dana, obligasi, dan derivatif.
Pasar modal Indonesia kini menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan jumlah emiten dan investor yang terus bertambah. Sejarah panjang dan perkembangan signifikan ini menunjukkan pentingnya peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia dan potensi besar yang masih bisa dikembangkan di masa depan.