Pasar Nego Saham: Tempat Transaksi Saham Melalui Negosiasi Langsung

Dalam dunia saham, ada tiga jenis pasar utama yang digunakan untuk transaksi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu pasar reguler, pasar tunai, dan pasar negosiasi atau lebih dikenal sebagai pasar nego.

Jika pasar reguler adalah tempat jual beli saham yang terjadi secara otomatis dan terbuka setiap hari berdasarkan harga pasar, maka pasar nego adalah tempat di mana transaksi saham dilakukan melalui proses negosiasi langsung antara pembeli dan penjual. Artinya, harga dan jumlah saham tidak ditentukan oleh sistem, melainkan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.

Pasar nego biasanya digunakan dalam situasi tertentu, terutama untuk transaksi dalam jumlah besar atau yang melibatkan kepentingan khusus. Misalnya, ketika investor institusi ingin membeli atau menjual saham dalam jumlah jutaan lembar, mereka cenderung menggunakan pasar nego agar tidak menyebabkan fluktuasi harga di pasar reguler.

Selain itu, pasar nego juga digunakan untuk transaksi antar pemilik perusahaan, pembagian warisan, hibah saham, atau pelepasan saham oleh pemegang saham pengendali sebagai bagian dari restrukturisasi internal.

Sebagai contoh, bayangkan sebuah perusahaan investasi besar ingin membeli 10 juta lembar saham PT ABC Tbk dari investor lain. Jika transaksi ini dilakukan di pasar reguler, bisa memicu lonjakan atau penurunan harga saham karena volume yang sangat besar.

Oleh karena itu, kedua belah pihak memilih pasar nego dan bersepakat menjual saham di harga Rp1.000 per lembar, meskipun harga di pasar reguler saat itu Rp950. Setelah disetujui, transaksi dicatat secara resmi oleh bursa sebagai transaksi pasar negosiasi.

Baca juga : https://investhink.id/mandatory-tender-offer-ketika-investor-wajib-menawar-saham-publik/

Contoh nyata juga pernah terjadi pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), di mana pemilik saham dalam jumlah besar melakukan transaksi blok antar grup usaha melalui pasar nego.

Secara umum, investor ritel sebenarnya bisa mengakses pasar nego, namun tidak umum dilakukan karena prosesnya lebih kompleks dan biasanya memerlukan bantuan broker (perantara sekuritas). Selain itu, transaksi pasar nego memerlukan kesepakatan lebih dulu, baik dari sisi harga maupun volume, serta siapa lawan transaksinya.

Oleh karena itu, pasar nego lebih banyak digunakan oleh investor institusi atau pemegang saham besar.

Kesimpulannya, pasar nego saham adalah bagian penting dari mekanisme pasar modal yang memungkinkan fleksibilitas dalam jual-beli saham, terutama dalam skala besar.

Memahami cara kerja pasar nego dapat membantu investor lebih bijak dalam menganalisis pergerakan saham dan membaca transaksi besar yang mungkin terjadi di balik layar pasar reguler.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tentang Artikel

Semua artikel di website ini ditulis dan dipublikasikan oleh tim Investhink untuk memudahkan para pembaca mendapatkan informasi seputar dunia Investasi dan trading secara gratis. 

Temukan Fakta Menarik

Main Office

18 Parc Place SCBD, Tower B, 2nd Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190.

Terdaftar di

© 2024 Created Investhink