Trading saham sering dianggap sebagai cara cepat untuk mendapatkan keuntungan besar. Banyak orang yang terinspirasi dari media sosial atau cerita sukses para trader, lalu langsung terjun ke dunia pasar modal. Namun kenyataannya, sebagian besar trader pemula justru gagal di tahun pertamanya. Sekitar 8 dari 10 orang mengalami kerugian dan akhirnya menyerah. Apa penyebabnya?

Pertama, minimnya pengetahuan menjadi faktor utama. Banyak pemula yang belum memahami dasar-dasar trading, seperti cara membaca grafik, mengenal indikator teknikal, hingga strategi entry dan exit yang benar. Mereka hanya membeli saham yang sedang ramai dibicarakan tanpa analisis yang kuat. Akibatnya, mereka sering terjebak di saham yang justru sedang turun.
Kedua, emosi yang tidak terkontrol sangat memengaruhi hasil trading. Rasa takut, serakah, panik, dan euforia sering kali membuat trader mengambil keputusan yang salah. Misalnya, menjual saham terlalu cepat karena takut rugi, atau membeli saham yang sudah naik tinggi karena takut ketinggalan. Tanpa kendali emosi yang baik, strategi sebaik apa pun bisa berantakan.
Baca Juga : https://investhink.id/mengenal-logical-fallacy-yang-sering-terjadi-dalam-berinvestasi/
Ketiga, banyak pemula yang tidak punya rencana dan disiplin. Mereka tidak membuat trading plan yang jelas, seperti batasan risiko (cut loss), target keuntungan, dan ukuran lot yang sesuai. Akibatnya, mereka sering overtrading atau membuka posisi terlalu besar dibanding modalnya, yang bisa membuat portofolio cepat habis saat pasar tidak sesuai harapan.
Keempat, ekspektasi yang terlalu tinggi juga jadi penyebab kegagalan. Banyak orang berpikir bisa cepat kaya dari trading, padahal kenyataannya tidak semudah itu. Trading adalah proses belajar yang butuh waktu, latihan, dan kesabaran. Mereka yang hanya fokus pada hasil cepat biasanya mudah frustrasi saat mengalami kerugian.
Agar tidak masuk ke dalam golongan trader yang gagal, penting untuk belajar secara konsisten, mulai dari hal-hal dasar hingga strategi lanjutan. Latih kemampuan dengan akun simulasi, catat setiap transaksi di jurnal trading, dan evaluasi terus hasilnya. Ingat, tujuan utama di tahun pertama bukan untuk kaya mendadak, tapi untuk bertahan, belajar, dan berkembang sebagai trader yang lebih matang.