Kamu Bangga Setahun Dapat Return 50 Persen? Justru Hedge Fund Malah Takut

Banyak investor ritel suka pamer kalau portofolionya bisa cuan 50% dalam setahun. Rasanya kayak jadi jagoan, apalagi kalau dibandingin sama deposito atau obligasi yang mungkin cuma kasih 5–7% per tahun. Tapi menariknya, di dunia hedge fund yang ngelola dana miliaran dolar, return segede itu malah bikin mereka takut. Kenapa bisa begitu?

 

Rata-rata return hedge fund terhadap indeks S&P 500 antara tahun 2011 - 2020 ( Search Barclay Hedge Fund )

Logikanya gini, return tinggi biasanya datang barengan dengan risiko tinggi juga. Kalau dalam setahun bisa cetak 50%, pertanyaannya adalah “Berarti lo ambil risiko seberapa gede sampai bisa dapat segitu?” Hedge fund bukan cuma mikirin untung besar di satu tahun, tapi gimana caranya supaya mereka bisa bertahan konsisten selama 10, 20 bahkan 30 tahun. Jadi yang mereka kejar itu bukan hasil spektakuler sesaat, tapi kestabilan.

Kalau kamu terlalu agresif ngejar return, ibaratnya kayak naik mobil balap terus gas pol di jalan berliku. Mungkin bisa sampai finish duluan, tapi peluang nabrak juga makin besar.

Hedge fund lebih pilih jadi supir yang hati-hati, tetap kencang tapi punya kontrol penuh. Mereka lebih suka dapat 10–15% stabil setiap tahun daripada 50% sekali lalu tahun berikutnya minus 80%.

Selain itu, investor besar yang nitip duit ke hedge fund nggak pengen drama. Bayangin kalau kamu investor institusi—kayak dana pensiun atau asuransi—pasti butuh kepastian supaya bisa bayar kewajiban jangka panjang.

Kalau kinerja hedge fund naik-turun ekstrem, reputasi mereka hancur dan investor kabur. Jadi buat mereka, konsistensi jauh lebih seksi daripada return tinggi tapi penuh roller coaster.

Makanya hedge fund banyak main di strategi “risk management”. Mereka pakai diversifikasi, hedging, sampai algoritma canggih buat ngatur portofolio. Tujuannya cuma satu: ngontrol volatilitas. Jadi kalau pasar lagi gonjang-ganjing, mereka masih bisa senyum tenang, bukan panik karena portonya turun drastis.

Baca juga : Artikel terkait

https://investhink.id/diversifikasi-bukan-soal-jumlah-aset-tapi-soal-beda-karakter/

Kesimpulannya, jangan gampang terbuai angka return gede dalam waktu singkat. Buat investor ritel mungkin kelihatan keren, tapi dalam dunia profesional justru bikin tanda tanya besar. Return tinggi tanpa kontrol risiko ibarat bom waktu—tinggal nunggu meledak.

Hedge fund paham betul bahwa dalam investasi, yang paling penting bukan siapa yang paling cepat cuan, tapi siapa yang bisa konsisten survive dalam jangka panjang.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

 

Penulis : Uzzairon Ardiansyah

Baca Juga :

Kamu Bangga Setahun Dapat Return 50 Persen? Justru Hedge Fund Malah Takut

Banyak investor ritel suka pamer kalau portofolionya bisa cuan 50% dalam setahun. Rasanya kayak jadi jagoan, apalagi kalau dibandingin sama deposito atau obligasi yang mungkin cuma kasih 5–7% per tahun. Tapi menariknya, di dunia hedge fund yang ngelola dana miliaran dolar, return segede itu malah bikin mereka takut. Kenapa bisa begitu?

 

Rata-rata return hedge fund terhadap indeks S&P 500 antara tahun 2011 - 2020 ( Search Barclay Hedge Fund )

Logikanya gini, return tinggi biasanya datang barengan dengan risiko tinggi juga. Kalau dalam setahun bisa cetak 50%, pertanyaannya adalah “Berarti lo ambil risiko seberapa gede sampai bisa dapat segitu?” Hedge fund bukan cuma mikirin untung besar di satu tahun, tapi gimana caranya supaya mereka bisa bertahan konsisten selama 10, 20 bahkan 30 tahun. Jadi yang mereka kejar itu bukan hasil spektakuler sesaat, tapi kestabilan.

Kalau kamu terlalu agresif ngejar return, ibaratnya kayak naik mobil balap terus gas pol di jalan berliku. Mungkin bisa sampai finish duluan, tapi peluang nabrak juga makin besar.

Hedge fund lebih pilih jadi supir yang hati-hati, tetap kencang tapi punya kontrol penuh. Mereka lebih suka dapat 10–15% stabil setiap tahun daripada 50% sekali lalu tahun berikutnya minus 80%.

Selain itu, investor besar yang nitip duit ke hedge fund nggak pengen drama. Bayangin kalau kamu investor institusi—kayak dana pensiun atau asuransi—pasti butuh kepastian supaya bisa bayar kewajiban jangka panjang.

Kalau kinerja hedge fund naik-turun ekstrem, reputasi mereka hancur dan investor kabur. Jadi buat mereka, konsistensi jauh lebih seksi daripada return tinggi tapi penuh roller coaster.

Makanya hedge fund banyak main di strategi “risk management”. Mereka pakai diversifikasi, hedging, sampai algoritma canggih buat ngatur portofolio. Tujuannya cuma satu: ngontrol volatilitas. Jadi kalau pasar lagi gonjang-ganjing, mereka masih bisa senyum tenang, bukan panik karena portonya turun drastis.

Baca juga : Artikel terkait

https://investhink.id/diversifikasi-bukan-soal-jumlah-aset-tapi-soal-beda-karakter/

Kesimpulannya, jangan gampang terbuai angka return gede dalam waktu singkat. Buat investor ritel mungkin kelihatan keren, tapi dalam dunia profesional justru bikin tanda tanya besar. Return tinggi tanpa kontrol risiko ibarat bom waktu—tinggal nunggu meledak.

Hedge fund paham betul bahwa dalam investasi, yang paling penting bukan siapa yang paling cepat cuan, tapi siapa yang bisa konsisten survive dalam jangka panjang.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

 

Penulis : Uzzairon Ardiansyah

Scroll to Top