
Investhink.Id Reksadana adalah instrumen investasi yang memungkinkan Anda berpartisipasi dalam pasar modal tanpa harus membeli saham atau obligasi secara langsung. Di Indonesia, terdapat beberapa jenis reksadana yang sering digunakan:
Reksadana Pasar Uang: Jenis reksadana ini mengalokasikan 100% investasinya pada instrumen pasar uang, seperti deposito, obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Reksadana Pendapatan Tetap: Reksadana ini sebagian besar mengalokasikan investasinya pada efek yang memberikan pendapatan tetap, seperti surat utang.
Reksadana Campuran: Jenis reksadana ini mengalokasikan investasinya pada beberapa efek sekaligus, termasuk saham, surat utang, dan instrumen pasar uang.
Reksadana Saham: Reksadana ini sebagian besar mengalokasikan investasinya pada efek saham.
Selain keempat jenis reksadana terbuka di atas, ada juga Reksadana Terproteksi. Jenis ini memiliki masa penawaran dalam jangka waktu tertentu dan skema khusus untuk melindungi nilai pokok investasi investor. Reksadana terproteksi cocok bagi Anda dengan profil risiko konservatif yang menginginkan imbal hasil yang lebih terukur dalam jangka waktu tertentu.
Sebelum berinvestasi, pastikan Anda membaca prospektus produk reksadana yang diterbitkan oleh Manajer Investasi. Prospektus berisi informasi detil mengenai tujuan, pengelola investasi, bank kustodian, dan biaya terkait produk reksadana. Anda dapat mengunduh prospektus melalui situs Manajer Investasi yang bersangkutan.