Illusion of Control dalam Investasi: Mengapa Kita Terkadang Merasa Memiliki Kendali Lebih dari yang Sebenarnya?

Illusion of control adalah fenomena psikologis di mana seseorang merasa memiliki lebih banyak kendali terhadap suatu situasi daripada yang sebenarnya. Dalam konteks investasi, hal ini terjadi ketika seorang investor merasa bahwa dengan melakukan analisis tertentu, memilih saham, atau mengikuti tren pasar, mereka bisa mengontrol hasil dari investasi mereka.

Namun, pada kenyataannya, banyak faktor eksternal yang tak terduga yang mempengaruhi pasar. Misalnya, seorang investor mungkin merasa yakin memilih saham teknologi tertentu karena laporan laba yang bagus, dan menganggap bahwa saham tersebut pasti akan naik.

Mereka merasa bahwa pilihan tersebut akan memberikan keuntungan besar, namun pasar bisa dipengaruhi oleh faktor global yang tak bisa mereka prediksi, seperti perubahan kebijakan pemerintah atau kondisi ekonomi internasional yang buruk.

Fenomena ini sering terjadi karena beberapa faktor psikologis, seperti overconfidence atau kepercayaan diri yang berlebihan. Investor cenderung merasa bahwa pengetahuan atau intuisi mereka lebih akurat daripada pasar secara keseluruhan. Misalnya, seorang investor yang mengikuti tren pasar tertentu, seperti saham perusahaan yang sedang populer, merasa bahwa mereka tahu arah pasar dengan lebih baik daripada orang lain.

Mereka juga sering mencari pola-pola dalam data yang sebenarnya tidak ada, atau mereka hanya memperhatikan informasi yang mendukung keputusan mereka dan mengabaikan hal-hal yang bisa merugikan keputusan tersebut, yang dikenal dengan bias konfirmasi.

Dampak dari illusion of control bisa sangat merugikan. Investor yang terjebak dalam pemikiran ini cenderung membuat keputusan investasi yang terlalu berisiko, seperti berinvestasi dalam saham yang tidak cukup terdiversifikasi atau terlalu sering melakukan transaksi dengan harapan dapat mengalahkan pasar.

Sebagai contoh, seorang investor yang percaya pada kemampuan mereka untuk memilih saham-saham dengan potensi tinggi bisa melakukan banyak transaksi saham dalam waktu singkat, berharap meraih keuntungan besar. Namun, ini justru bisa menyebabkan kerugian karena mereka tidak mengantisipasi risiko yang datang dari volatilitas pasar yang tidak terkendali.

Untuk menghindari jebakan ini, penting bagi investor untuk memiliki kesadaran diri tentang batasan mereka dalam mengendalikan pasar. Mereka harus belajar untuk menerima bahwa banyak faktor yang tidak bisa mereka kontrol dan memperlakukan investasi sebagai proses jangka panjang. Misalnya, alih-alih terlalu fokus pada saham individu yang berisiko, seorang investor yang bijaksana akan berfokus pada diversifikasi portofolio, dengan membeli berbagai jenis saham atau instrumen investasi lainnya, untuk menyebarkan risiko.

Baca juga : https://investhink.id/anchoring-effect-dalam-investasi-saham-ketika-angka-pertama-menentukan-segalanya/

Pendekatan ini membantu mereka melepaskan ilusi bahwa mereka bisa mengontrol hasil pasar dan meminimalisir kerugian yang tidak perlu. Seiring waktu, pendekatan yang realistis dan berbasis pada strategi jangka panjang ini akan membawa hasil yang lebih stabil, daripada terlalu mengandalkan keberuntungan atau taktik spekulatif yang bisa berisiko tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tentang Artikel

Semua artikel di website ini ditulis dan dipublikasikan oleh tim Investhink untuk memudahkan para pembaca mendapatkan informasi seputar dunia Investasi dan trading secara gratis. 

Temukan Fakta Menarik

Main Office

18 Parc Place SCBD, Tower B, 2nd Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12190.

Terdaftar di

© 2024 Created Investhink