Menjadi trader berarti anda berpotensi mengalami sebuah kerugian dan pengambilan keputusan yang salah. Kedua pengalaman ini tidak akan terhindarkan, tidak peduli seberapa pintar kita atau seberapa hebat analisis kita pasti semua akan mengalaminya.

Tidak ada apa pun di pasar yang akan mencegah kita mengalami kerugian. Pasar terlalu acak dan penuh dengan ketidakpastian untuk diprediksi. Ada terlalu banyak variabel yang harus dipertimbangkan yang dapat mempengaruhi pasar.
Kerugian dalam trading bukan sekadar hilangnya uang, melainkan benturan antara kenyataan dan ekspektasi. Banyak trader merasa terpukul saat rugi bukan karena nominalnya, tetapi karena pasar tidak berjalan sesuai harapan mereka. Ekspektasi ini sering kali terbentuk dari keyakinan bahwa analisis mereka pasti benar, dan pasar seharusnya mengikuti prediksi tersebut. Padahal, pasar bergerak bebas, tanpa peduli pada harapan siapa pun.
Baca juga : https://investhink.id/kenapa-psikologi-penting-dalam-keputusan-investasi/
Ambil contoh dua trader fiktif: Rama dan Dian. Rama adalah trader berpengalaman yang tahu bahwa kerugian adalah bagian dari permainan. Ia selalu mengantisipasi kemungkinan rugi sebelum masuk posisi, sehingga ketika itu terjadi, ia tidak panik dan bisa langsung fokus ke peluang berikutnya. Sebaliknya, Dian adalah pemula yang percaya bahwa setiap posisi yang ia ambil pasti untung. Ketika mengalami kerugian, ia kecewa, marah, bahkan menyalahkan pasar.
Ekspektasi yang tidak realistis seperti yang dimiliki Dian membuat kerugian terasa menyakitkan. Ini seperti anak kecil yang dijanjikan mainan, tapi kemudian tidak jadi dibelikan—kekecewaannya besar karena terlalu berharap. Dalam trading, semakin besar ekspektasi yang tidak dibarengi dengan kesiapan mental, semakin besar pula rasa frustrasi saat hasil tidak sesuai harapan.
Itulah mengapa menjaga ekspektasi adalah kunci utama. Trader berpengalaman seperti Rama paham bahwa kerugian adalah hal yang wajar, dan tidak menjadikannya alasan untuk menyalahkan pasar. Mereka bertanggung jawab atas keputusan mereka sendiri, terus belajar dari kesalahan, dan tetap tenang menghadapi ketidakpastian. Di sinilah letak perbedaan antara trader pemula dan trader profesional: satu terjebak dalam ekspektasi, satu lagi tumbuh lewat penerimaan.