
Respons Perang Dagang Trump, Ontario Naikan Harga Ekspor Listrik ke Amerika Serikat ( Image VOA )
Beberapa minggu belakangan ini ekonomi dunia sedang mengalami transisi kebijakan presiden terpilih AS Donald Trump. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menabuh genderang perang dagang dengan mengenakan tarif tinggi pada sejumlah produk impor dengan dalih untuk melindungi produk dalam negeri.
Negara yang pertama kali ‘dipukul’ Trump adalah Kanada, Meksiko dan China. Belakangan, Trump menunda penerapan tarif baru ke Kanada dan Meksiko menjadi 2 April 2025.
Langkah penundaan yang mendadak itu terjadi usai pasar global bergejolak gara-gara kebijakan proteksionis AS. Pasar merespons negatif kebijakan Trump.
Baca Juga : https://investhink.id/mengenal-ray-dalio-penasehat-danantara-pilihan-prabowo/
Sebenarnya apa itu perang dagang ?
Perang merujuk pada terjadinya permusuhan ataupun ketegangan antar kedua belah pihak. Perang ini tidak melulu harus menggunakan senjata, perang juga bisa terjadi dalam upaya mempertahankan dan menjaga stabilitas ekonomi di suatu negara.
Untuk itu, perang dagang adalah suatu ketegangan ekonomi yang terjadi antar dua negara yang sebelumnya sudah saling bekerjasama dan terikat dalam hubungan dagang.
Dalam kamus ekonomi dijelaskan bahwa perang dagang adalah suatu konflik ekonomi yang dilakukan dengan memberlakukan kebijakan pembatasan impor pada dua negara yang terlibat.
Pembatasan impor ini mencakup meningkatkan harga bea masuk barang, melarang barang tertentu untuk dapat diimpor, membuat standar barang yang masuk menjadi sangat tinggi, barang yang sudah masuk harus dilakukan pengujian ulang serta memperoleh sertifikasi tambahan, dan masih banyak lagi.
Tujuan dari dilakukannya perang dagang adalah demi merugikan perdagangan negara yang satu dengan yang lainnya.
Nah, pernyataan Presiden Donald Trump beberapa tahun lalu terkait eskalasi bea masuk tarif impor untuk berbagai produk dari China, khususnya aluminium dan baja ini memicu adanya perang dagang dengan negara China.
Kenapa begitu? Karena AS adalah pasar produk baja dan alumunium terbesar dari China. Sederhananya, China adalah supplier baja di pasar AS.
China pun memberikan reaksi yang sama, negara tersebut meningkatkan bea masuk tarif impor untuk berbagai produk AS, khususnya kedelai, minuman anggur, dan juga buah. Untuk AS, China adalah pasar yang paling besar, sehingga AS menjadi negara pemasok paling besar bagi produk-produk tersebut di China.
Tentu hal ini memicu stabilitas perekonomian antar negara dan kongsi dagang lainnya yang hal ini akan berimbas ke berbagai sektor pasar yang ada.