Emiten perbankan milik negara BUMN Bank Mandiri (BMRI) sepakat untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) perusahaan senilai Rp 1,17 triliun.

Aksi korporasi tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Selasa 25 Maret 2025.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kiri), Wakil Komisaris Utama Zainudin Amali (kedua kiri), Wakil Direktur Utama Bank Mandiri hasil RUPST Riduan (kedua kanan), dan Direktur Operations Toni E. B. Subari berfoto bersama sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2025). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt – pri.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan langkah ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk mengakselerasi keyakinan investor. 

“terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri yang ditopang oleh fundamental yang solid dan kinerja yang terus tumbuh,” ujar Darmawan dalam siaran pers, Selasa (25/3/2025).

Sebelumnya, analis menilai rencana buyback saham yang akan dilakukan Bank Mandiri dapat memberikan dampak positif.

Baca Juga : https://investhink.id/ojk-perbolehkan-emiten-buyback-sahamnya-tanpa-rups/

Tim analis RHB Sekuritas, David Chong dan Andrey Wijaya, mengatakan jika buyback BMRI bisa menjadi bantalan atas tekanan jual yang terjadi, meski ini sifatnya cenderung untuk jangka pendek.

Manajemen mengatakan, melalui aksi buyback ini, perusahaan bertujuan untuk memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang dan prospek yang dimiliki Perseroan.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Tujuan lain dari buyback adalah pengalihan saham hasil buyback untuk pelaksanaan program kepemilikan saham bagi pegawai dalam rangka mendorong engagement terhadap keberlanjutan peningkatan kinerja perseroan dalam jangka panjang.

Scroll to Top