Author name: Tim Edukator

Artikel, Investasi, Management, Saham

Warren Buffet Timbun Cash, Sudah Lama Cium Gejala Resesi

Investor kawakan sekaligus CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett diketahui menggenggam simpanan dalam bentuk kas sebesar US$334 miliar atau sekitar Rp5.529 triliun. Kini, langkah itu terbukti sebagai langkah strategis tepat di tengah ketidakpastian pasar saat ini. Warren Buffett pemilik perusahaan investasi Berkshire Hathaway Inc. (Bloomberg) Saat ini Nilai pasar di bursa saham Amerika Serikat telah menguap hanya dalam dua sesi perdagangan saja, sebesar US$ 5,4 triliun, setara dengan Rp89.456,4 triliun, terpicu ketakutan akan pecahnya resesi dan dampak buruk dari perang dagang yang disulut oleh Presiden AS Donald Trump.  Baca Juga : https://investhink.id/investor-misterius-djoni-terungkap-ternyata-pengusaha-asal-jambi/ Salah satu alasan utama mengapa Buffett menimbun uang tunai adalah kondisi pasar yang dinilainya tidak menarik. Saham-saham di AS telah mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dengan valuasi yang semakin mahal. Buffett sering mengatakan bahwa ia tidak ingin membeli saham dengan harga terlalu tinggi, karena itu dapat mengurangi potensi keuntungan jangka panjang. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global juga menjadi faktor yang mempengaruhi keputusan Buffett. Inflasi yang masih tinggi, kebijakan moneter yang ketat dari Federal Reserve, serta ketegangan geopolitik di berbagai belahan dunia telah menciptakan lingkungan investasi yang penuh risiko. Dengan menyimpan lebih banyak uang tunai, Buffett memastikan bahwa Berkshire Hathaway memiliki fleksibilitas untuk menghadapi ketidakpastian ini. Di sisi lain, persaingan di sektor investasi semakin ketat. Banyak perusahaan investasi besar memiliki modal yang cukup untuk bersaing mendapatkan aset berkualitas tinggi. Dengan jumlah uang tunai yang sangat besar, Buffett bisa saja menunggu hingga pesaingnya mulai kehilangan daya beli akibat tingginya suku bunga dan ketidakstabilan pasar.

Artikel, Investasi, Saham

IHSG Rawan Trading Halt, Begini Mekanisme Ketika Terjadi Trading Halt

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG akan diperdagangkan hari ini setelah melewati libur panjang memeringati Nyepi dan Lebaran Idul Fitri 2025. IHSG hari ini ( 08/04/2025) diproyeksikan akan mengalami penurunan tajam, bahkan berpotensi dihentikan sementara atau suspend akibat tekanan global yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.   BEI Image Photo by : Tasya Natalia Trading halt sendiri adalah pembekuan perdagangan untuk sementara dengan syarat seluruh pesanan yang belum dialokasikan tetap berada di JATS dan dapat ditarik oleh anggota bursa. Ketika terjadi kepanikan pasar dengan transaksi jual atau beli yang menyebabkan IHSG jatuh, maka BEI akan memberlakukan penghentian sementara keseluruhan perdagangan. Baca Juga : https://investhink.id/bikin-pasar-saham-naik-turun-apa-sebenarnya-perang-dagang-itu/ Dalam revisi aturan yang ditetapkan oleh BEI pada (08/04/2025)  trading halt dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu pertama, penghentian perdagangan sementara waktu selama 30 menit ketika IHSG turun 8 persen. Kemudian, trading halt kembali berlaku selama 30 menit saat indeks ambruk 15 persen dan jika apabila pasar mengalami koreksi sampai 20 % maka suspend akan diberlakukan sampai akhir hari. Trading halt tidak hanya terjadi di awal 2025, tetapi sempat beberapa kali diberlakukan ketika pandemi Covid-19 pada 2020. Saat itu, BEI sebagai pemangku kebijakan pasar saham langsung mengambil tindakan dengan melarang pelaku pasar melakukan praktik jual kosong (short selling). 

Artikel, Cryptocurrency, Investasi, Saham

Melemah, Rupiah Ambruk hingga Sentuh Level Rp16.700/USD

Pada libur Lebaran kali ini, nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS justru terpuruk. Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (2/4) pukul 11:59 WIB, nilai tukar rupiah melemah 33,00 poin (0,20 persen) ke Rp 16.732 per dolar AS. Adapun pengumuman tarif impor terbaru dari Presiden AS, Donald Trump, juga dipercaya menjadi salah satu penyebabnya utamanya. Ilustrasi Rupiah terhadap Dollar US ( Pixabay ) Mengenai kebijakan tarif impor terbaru, Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan tarif timbal balik akan dikenakan pada negara-negara yang menggunakan bea masuk pada barang AS. Besaran tarifnya pun akan diumumkan lebih lanjut oleh Trump secara langsung. Kemudian menurut analis dari Panin Sekuritas, Felix Darmawan, pelemahan rupiah ini juga bisa mengecilkan surplus dagang kepada AS dan secara total terjadi di tengah perlambatan harga komoditas andalan seperti batu bara dan nikel. Baca Juga : https://investhink.id/bikin-pasar-saham-naik-turun-apa-sebenarnya-perang-dagang-itu/ “Sebagai contoh, selama libur Lebaran 2024, rupiah tertekan akibat ekspektasi penundaan pemangkasan suku bunga The Fed dan ketidakpastian geopolitik yang mendorong arus keluar modal asing. Rupiah melemah dari Rp 15.873 per USD pada 5 April menjadi Rp 16.176 per USD saat BI kembali beroperasi pada 16 April,” ujar Felix.

Artikel, Investasi, Saham

Tradisi Bagi-Bagi Uang saat Lebaran, Begini Sejarahnya

Salam Tempel adalah salah satu tradisi yang sering ditemui saat lebaran. Tradisi ini adalah tradisi orang tua memberikan uang kepada anak-anak ataupun sanak keluarga saat hari raya Lebaran. Namun, bagaimana asal usul membagikan uang saat Lebaran? Ilustrasi bagi bagi uang, Ternyata Begini Asal Usul Tradisi Bagi Uang saat Lebaran (Foto: istock) Ternyata, tradisi berbagi uang baru saat Lebaran sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Berawal dari kebiasaan kerajaan, berkembang menjadi bagian dari budaya masyarakat, bahkan sempat dilarang oleh penjajah. Kini, meskipun dunia semakin digital, tradisi ini tetap lestari. Berawal dari Zaman Kerajaan Mataram Islam Sejarah mencatat bahwa kebiasaan berbagi uang baru saat Lebaran sudah ada sejak abad ke-16. Pada masa Kerajaan Mataram Islam (abad ke-16 hingga ke-18), para raja dan bangsawan memberikan uang baru sebagai hadiah kepada anak-anak dan para pengikutnya saat Idul Fitri. Hadiah ini bukan sekadar pemberian biasa, melainkan simbol rasa syukur setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Para raja dan bangsawan biasa memberikan uang baru sebagai hadiah kepada anak-anak para pengikutnya saat Idul Fitri. Hadiah uang baru tersebut mereka bagikan sebagai bentuk rasa syukur. Pada masa itu, uang baru memiliki nilai lebih dibandingkan uang lama karena dianggap lebih bersih dan suci. Hal ini sejalan dengan makna Idul Fitri sebagai hari kemenangan dan kesucian setelah Ramadan.  Baca juga : https://investhink.id/belajar-investasi-dari-permainan-monopoli/  Seiring waktu, tradisi pemberian uang baru mengalami perubahan. Jika dahulu uang baru hanya diberikan kepada anak-anak, kini pemberian uang baru juga meluas ke orang dewasa, pembantu rumah tangga, hingga karyawan di berbagai perusahaan. Menurut catatan sejarah, konsep THR pertama kali muncul pada era kabinet Soekiman Wirjosandjojo dari Partai Masyumi. Pemerintah saat itu memberikan tunjangan bagi aparatur negara untuk meningkatkan kesejahteraan mereka saat Lebaran. Konsep ini kemudian berkembang luas dan menjadi tradisi yang terus dipertahankan hingga sekarang. Saat ini, selain memberikan uang tunai, banyak orang yang mulai menggunakan uang elektronik atau dompet digital untuk berbagi THR. Namun, meskipun teknologi berubah, makna dari tradisi ini tetap sama, yaitu sebagai simbol kebersihan, kesucian, dan rasa syukur.

Artikel, Investasi, Saham

Bank Mandiri Kantongi Izin Buyback Saham Rp1,17 Triliun 

Emiten perbankan milik negara BUMN Bank Mandiri (BMRI) sepakat untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) perusahaan senilai Rp 1,17 triliun. Aksi korporasi tersebut telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Selasa 25 Maret 2025. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (kiri), Wakil Komisaris Utama Zainudin Amali (kedua kiri), Wakil Direktur Utama Bank Mandiri hasil RUPST Riduan (kedua kanan), dan Direktur Operations Toni E. B. Subari berfoto bersama sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2025). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt – pri. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan langkah ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk mengakselerasi keyakinan investor.  “terhadap prospek jangka panjang Bank Mandiri yang ditopang oleh fundamental yang solid dan kinerja yang terus tumbuh,” ujar Darmawan dalam siaran pers, Selasa (25/3/2025). Sebelumnya, analis menilai rencana buyback saham yang akan dilakukan Bank Mandiri dapat memberikan dampak positif. Baca Juga : https://investhink.id/ojk-perbolehkan-emiten-buyback-sahamnya-tanpa-rups/ Tim analis RHB Sekuritas, David Chong dan Andrey Wijaya, mengatakan jika buyback BMRI bisa menjadi bantalan atas tekanan jual yang terjadi, meski ini sifatnya cenderung untuk jangka pendek. Manajemen mengatakan, melalui aksi buyback ini, perusahaan bertujuan untuk memperkuat keyakinan terhadap nilai jangka panjang dan prospek yang dimiliki Perseroan. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keharmonisan antara kondisi pasar dan fundamental perseroan, serta menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan dalam usaha perseroan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Tujuan lain dari buyback adalah pengalihan saham hasil buyback untuk pelaksanaan program kepemilikan saham bagi pegawai dalam rangka mendorong engagement terhadap keberlanjutan peningkatan kinerja perseroan dalam jangka panjang.

Artikel, Investasi

Mengenal Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar di Dunia

Sovereign Wealth Fund (SWF) adalah dana investasi yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah suatu negara untuk mengelola kekayaan negara serta mengoptimalkan aset keuangan jangka panjang. Dana ini biasanya berasal dari surplus perdagangan, pendapatan ekspor sumber daya alam, atau cadangan devisa negara.  Norwegia memiliki Government Pension Fund Global (GPFG) SWF (Sovereign Wealth Fund) terbesar di dunia saat ini adalah Norwegian Government Pension Fund Global, yang dikelola oleh Norges Bank Investment Management (NBIM). Nilai asetnya sering kali melebihi $1,4 triliun, menjadikannya SWF terbesar secara global. Namun, beberapa SWF besar lainnya yang juga memiliki aset signifikan adalah: China Investment Corporation (CIC) – sekitar $1,35 triliun Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) – sekitar $950 miliar Kuwait Investment Authority (KIA) – sekitar $800 miliar Singapore GIC – sekitar $750 miliar Norwegia memiliki Government Pension Fund Global (GPFG), yang merupakan SWF terbesar di dunia dengan aset lebih dari USD1,8 triliun per November 2024. Dana ini dikelola oleh Norges Bank Investment Management (NBIM) dan berasal dari pendapatan minyak serta gas. Keuntungan utama dari GPFG antara lain sebagai berikut.  Investasi di lebih dari 9.000 perusahaan di seluruh dunia.  Transparansi dan tata kelola yang baik.  Fokus pada investasi berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak.   Sovereign Wealth Fund (SWF) raksasa asal Norwegia mencetak kinerja cemerlang sepanjang tahun lalu. SWF dengan dana kelolaan terbesar nomor wahid di dunia itu mencatat laba bersih 2,5 triliun krona atau setara Rp3.560 triliun. Laba bersih tertinggi sepanjang masa ini didukung kinerja pasar modal yang positif. “Kami meraih imbal hasil yang sangat baik di 2024, sebagai dampak dari kinerja saham yang sangat kuat. Saham-saham teknologi AS terutama memiliki kinerja yang sangat baik,” kata CEO NBIM, Nicolai Tengen, Kamis (30/1/2025) Investasi Norges pada instrumen saham mencatat return 18 persen sepanjang 2024 sementara instrumen fixed income alias obligasi mencetak imbal hasil sekitar 1 persen.  Segmen real estate dan energi baru terbarukan (EBT) yang diinvestasikan Norges mencatat kinerja negatif di 2024 dengan masing-masing minus 1 persen dan 10 persen. Secara keseluruhan, The Government Pension Fund Global (GPFG) yang dikelola oleh NBIM mencatat return 13 persen. Meski investasi saham tumbuh 18 persen, kinerjanya lebih rendah 0,45 persen dibandingkan indeks. Norges yang bermarkas di Oslo dibentuk pada 1996 dan kini mengelola dana hingga 19,7 triliun krona. Apabila dikonversi dalam rupiah, dana kelolaan alias Asset Under Management (AUM) NBIM menyentuh Rp28 ribu triliun.

Artikel, Investasi, Saham

OJK Perbolehkan Emiten Buyback Sahamnya Tanpa RUPS

Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )  secara resmi mengizinkan perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk melaksanakan aksi buyback atau pembelian kembali saham tanpa rapat umum pemegang saham atau RUPS. Penegasan aturan ini diharapkan meningkatkan harga saham yang tengah terpuruk saat ini. OJK Terbitkan Kebijakan Buyback Saham dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan Kebijakan ini dikeluarkan dengan pertimbangan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia sejak 19 September 2024 mengalami tekanan yang diindikasikan dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per 18 Maret 2025 sebesar 1.682 poin atau minus 21,28 persen dari Highest to Date. “Berkenaan dengan kondisi tersebut di atas, maka OJK menetapkan status kondisi lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf g POJK Nomor 13 Tahun 2023 (POJK 13/2013) sebagai kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Inarno Djajadi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu. Kebijakan buyback saham tanpa RUPS ini sudah disampaikan kepada Direksi Perusahaan Terbuka melalui surat resmi OJK tertanggal 18 Maret 2025. Baca Juga : https://investhink.id/yuk-cek-libur-perdagangan-bursa-efek-indonesia-selama-lebaran-2025/ Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi, kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor dan mengurangi tekanan pasar. Buyback tanpa RUPS diharapkan memberi fleksibilitas bagi emiten dalam menstabilkan harga saham saat volatilitas tinggi. Sebelumnya, kebijakan serupa juga pernah diterapkan oleh OJK di sektor pasar modal dan terbukti efektif dalam menjaga stabilitas harga saham di tengah ketidakpastian pasar.

Artikel, Investasi

Belajar Investasi dari Permainan Monopoli

Monopoli adalah permainan papan klasik yang dimainkan oleh dua hingga delapan pemain. Permainan ini mensimulasikan transaksi ekonomi, di mana pemain membeli dan mengembangkan properti, mengumpulkan sewa, dan mencoba untuk membuat pemain lain bangkrut sehingga kita bisa menguasai semua asset yang ada. Simulasi permainan monopoli Permainan monopoli sendiri sudah diciptakan sejak 1933 silam. Pertama kali yang menciptakannya adalah Charles Darrow. Sebagai informasi, permainan monopoli saat itu menggunakan kartu yang ditulis oleh tangan dan miniatur rumah atau hotel nya juga menggunakan sisa-sisa potongan kayu.  Permainan ini memang memiliki konsep kapitalis sehingga pada awal adanya monopoli ini mengalami penolakan oleh perusahaan Parker Brothers. Alasannya karena ukuran permainan yang besar, tema yang dinilai tidak menarik, dan sistem permainan yang rumit.  Namun, Darrow tetap bisa menjual pada sebuah pusat perbelanjaan di Philadelphia. Dan penjualannya menarik public hingga akhirnya Parker Brothers pun mengajukan pembelian hak cipta dari permainan tersebut. Akhirnya permainan ini dijual secara perdana dengan harga USS 2. Lalu dalam waktu setahun saja permainan ini menjadi populer dan sudah bisa memperoleh 35 ribu eksemplar produksi pada setiap pekannya.  Bagaimana saat ini? monopoli ternyata sudah dibuat dalam 47 bahasa, terjual di 114 negara, dan sudah dimainkan oleh lebih dari 1 miliar orang di seluruh dunia. Permainan ini juga punya versi berlisensinya hingga 300 versi. Termasuk di dalamnya ada versi braille serta versi yang terbuat dari cokelat.  Monopoli bukan hanya permainan yang menyenangkan, tetapi juga memiliki banyak manfaat pendidikan dan kognitif. Berikut adalah lima pelajaran berharga yang tidak hanya membantu Anda meningkatkan peluang memenangkan permainan papan, tetapi juga meningkatkan peluang Anda untuk lebih memahami prinsip-prinsip keuangan dan investasi. 1. Selalu sediakan cash untuk jaga jaga Sejauh ini, ini adalah pelajaran terpenting dalam permainan dan dunia keuangan. Untuk menang dalam Monopoli, Anda harus menjadi pemain terakhir yang tersisa, dengan kata lain, orang terakhir yang memiliki uang. Jadi, jika Anda bergerak tanpa tujuan di papan Monopoli untuk membeli semua yang terlihat, ketika tiba saatnya untuk membayar kewajiban keuangan Anda, Anda mungkin akan kehabisan uang tunai. Tidak ada uang tunai berarti Anda harus mulai menjual properti (aset) yang Anda peroleh dengan diskon besar dari harga belinya. Dalam permainan, Anda diizinkan untuk menggadaikannya dengan diskon dari nilai nominal . Setelah proses ini terjadi, kecuali Anda beruntung, itu hanya masalah waktu sebelum Anda bangkrut. 2.  Melatih Kesabaran Pernah terpikirkan kalau mau melatih kesabaran bisa lewat main monopoli? Jika belum, kamu bisa mencoba belajar untuk sabar sambil memainkan game yang seru. Mengapa melatih kesabaran? Karena dalam bermain monopoli kamu harus sekali sabar. Misalnya, sabar dalam menunggu giliran bermain, sabar kalau kamu jatuh di kota lawan dan mengharuskanmu membayar denda, termasuk kamu harus sabar saat mendapatkan kartu kesempatan yang buruk dan banyak hal lainnya.  Jadi memang kalau kamu bermain monopoli harus bisa sekali mengontrol hawa nafsu dan mampu berpikir jangka panjang alias tidak pragmatis. Seperti pertimbangan untuk membeli petak kota/perusahaan tersebut memang pantas dibeli? Atau apakah ke depannya bisa membawa profit? Masalahnya kalau kamu tidak sabaran, kamu bisa lebih cepat terancam bangkrut dibandingkan pemain lain yang sabar dan berhati-hati dengan pertimbangan jelas. Tentunya hal-hal seperti ini juga berlaku dalam menjalankan bisnis.  Jadi pada intinya, bayangkan bermain monopoli dan tidak pernah membeli asset atau investasi apapun yang menghasilkan pendapatan.  Bayangkan anda baru saja berkeliling mengumpulkan 200 juta, memberikan uang anda kepada orang kaya dan berusaha untuk tetap tinggal dipenjara.  Begitulah cara kebanyakan orang menjalani hidupnya.   

Artikel, Investasi, Saham

Yuk Cek Libur Perdagangan Bursa Efek Indonesia Selama Lebaran 2025

Lebaran 2025 sebentar lagi datang. Selama libur Lebaran,  perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun akan libur panjang. Puasa Ramadhan dan Lebaran 2025 kali ini bertepatan pada Maret dan awal April. Tercatat ada beberapa hari libur bursa selama bulan Ramadhan hingga momen Lebaran 2025.    BEI : Ada Tanggal Merah & Cuti Bersama Lebaran 2025, Berikut Jadwal Libur Pasar Saham BEI PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pun telah mengumumkan jadwal libur selama momentum Idulfitri 2025.  Menurut pengumuman yang dirilis, perdagangan saham akan terhenti selama kurang lebih sepekan. Hari libur bursa saham di BEI ini mengikuti cuti bersama yang ditetapkan pemerintah pada tanggal 2,3, 4 dan 7 April. Totalnya, perdagangan efek akan libur selama 8 hari berturut-turut mulai 31 Maret 2025 – 7 Maret 2025. Nantinya, perdagangan bursa efek akan dibuka kembali pada Selasa, 8 April 2025. Berikut rincian libur BEI : Senin, 31 Maret 2025 : Idul Fitri 1446 Hijriah Selasa, 1 April 2025 : Idul Fitri 1446 Hijriah Rabu, 2 April 2025 : Cuti Bersama Idul Fitri 1446 Hijriah Kamis, 3 April 2025 : Cuti Bersama Idul Fitri 1446 Hijriah Jumat, 4 April 2025 : Cuti Bersama Idul Fitri 1446 Hijriah Sabtu, 5 April 2025 : Libur Bersama Minggu , 6 April 2025 : Libur Bersama Senin, 7 April 2025 : Cuti Bersama Idul Fitri 1446 Hijriah   Dengan adanya libur selama 8 hari itu, dapat dipastikan hari bursa selama bulan Maret hanya 19 hari. Kemudian hari bursa pada bulan April 2025 sebanyak 16 hari. Baca Juga : https://investhink.id/incar-dana-805-miliar-perusahaan-farmasi-medela-potentia-mdla-siap-ipo/  

Artikel, Investasi, Saham

Investor Misterius Djoni Terungkap, ternyata pengusaha asal jambi

Nama Djoni akhir-akhir ini jadi soroton di pasar saham Indonesia. Lantaran namanya muncul jadi pemegang saham jumbo disaham – saham yang sedang trending naik tinggi. Investor Misterius Djoni Terungkap, Pengusaha Jambi yang Gemar Berburu Saham. (Foto: Instagram Djoni) Investor misterius bernama Djoni kali ini mendadak muncul sebagai pemegang saham PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terbaru. Tidak sembarang pemegang saham yang namanya bisa muncul dalam data KSEI. Hanya pemegang saham dengan kepemilikan minimal 5% yang namanya bisa masuk dalam daftar ini. baca Juga : https://investhink.id/mengenal-ray-dalio-penasehat-danantara-pilihan-prabowo/ Sebenarnya Djoni bukanlah figur anonim di dunia investasi. Ia adalah seorang pengusaha asal Jambi yang cukup aktif di media sosialnya. Namun sejak kapan Djoni mulai mengumpulkan saham MINA, tak disebutkan. Identitas mengenai dirinya pun minim. Ia hanya mengaku tinggal di Jambi. “Pembelian 350 juta saham (5,33%). Untuk investasi,” ungkap Djoni dalam laporan kepemilikannya atas saham MINA dikutip Jumat (7/3/2025). Namun akhir – akhir ini Di Instagram, pria paruh baya ini dikenal dengan nama Joni NGK. Ia belakangan rajin membalas pertanyaan warganet seputar investasinya di berbagai emiten. Menanggapi pertanyaan netizen soal saham MENN, Djoni memberikan penjelasan panjang lebar. Ia menyoroti rendahnya rasio utang terhadap ekuitas (DER) perusahaan yang hanya 0,04 atau sekitar Rp2 miliar, sementara kapitalisasi pasarnya hanya Rp40 miliar. “Logika cangkangnya ini dinilai berapa, silakan tanya analis masing-masing saja,” katanya.  

Scroll to Top