Author name: Tim Edukator

Artikel, Investasi, Saham

Melihat peluang BREN masuk indeks FTSE Russel

Saham perusahaan milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) masih memiliki peluang untuk bisa kembali masuk ke indeks FTSE Russell.  Pada September 2024, FTSE Russell mengeluarkan BREN karena tidak memenuhi aturan  free float Restriction  alias restriksi batas minimal saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik, akibatnya sahamnya mengalami ARB beruntun.  Namun baru baru ini FTSE Russel menyampaikan saham milik taipan Prajogo Pangestu (BREN) masih dapat masuk ke dalam indeks FTSE. Sebelumnya, FTSE Russell tercatat mengeluarkan saham BREN dari indeks karena melihat BREN belum memenuhi persyaratan free float. Baca Juga : https://investhink.id/penyebab-saham-prajogo-pangestu-arb-apa-itu-indeks-msci/ Policy Director FTSE Russell Wanming mengatakan BREN merupakan perusahaan yang cukup besar dan memiliki likuiditas yang baik. Dan tengah meninjau kembali kepemilikanya.  Untuk masuk ke dalam indeks, sebuah perusahaan harus memiliki free float minimum. Untuk FTSE, kata Du, minimum free float adalah 5%. Selain itu, lanjutnya, ada batasan kepemilikan asing. FTSE perlu memastikan ada cukup banyak saham yang dimiliki oleh pihak asing. Selain itu, ada juga faktor kepemilikan saham yang sangat terkonsentrasi, yang menjadi semakin relevan dalam lima hingga enam tahun terakhir.  Du menjelaskan meskipun hal ini masih spekulatif, tetapi FTSE Russell menggunakan faktor saham yang sangat terkonsentrasi sebagai salah satu kriteria.  “Semakin besarnya Indonesia di panggung global dan meningkatnya ukuran pasar, perusahaan sebesar BREN menarik banyak perhatian dari komunitas pemantau indeks,” 

Artikel, Investasi, Saham

Begini respon GOTO setalah ojol ( ojek online ) minta THR

PT Goto Gojek Tokopedia Tbk akhirnya buka suara mengenai tuntutan ojek online (ojol) yang meminta pemberian izin hari raya (THR). Mereka mengaku masih menjalin komunikasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Munusamy menyatakan Grab berkoordinasi dengan semua pemangku kepentingan soal pemberian Bantuan Hari Raya (BHR) buat mitra pengemudi. “Saat ini, kami terus berkoordinasi secara konsisten dengan para pemangku kepentingan, termasuk memberikan informasi yang diperlukan sebagai bahan diskusi wacana pemberian BHR untuk Mitra pemindai,” katanya dalam pernyataan yang diterima CNBC Indonesia, dikutip Rabu (19/2/2025). Baca juga :  https://investhink.id/hutang-jatuh-tempo-obligasi-belum-terbayar-wika-kena-suspen-bei/ Kendati demikian, Gojek menegaskan, para driver merupakan mitra mandiri yang memiliki pengaturan dalam mengatur waktu dan jam kerja. Ade tekanan ‘pasukan hijau’ tersebut bukan karyawan tetap. Sebagai catatan, gabungan driver ojol telah melakukan demo besar-besaran di Gedung Kemenaker, Jakarta Selatan, Senin (17/2). Mereka meminta pemerintah untuk ‘mendesak’ aplikator seperti Gojek-Grab agar memberikan THR kepada mereka. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengaku, sebelum ada demo besar-besaran kemarin, meskipun telah melakukan pertemuan dengan perwakilan driver ojol untuk membahas rencana pemberian THR. Bukan sekali ini, pertemuan tersebut digelar hingga tiga kali. Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan dalam waktu dekat akan menerbitkan peraturan terkait izin hari raya untuk pengemudi ojek online (ojol). Di hadapan perwakilan ojol pada Senin (17/2/2025), Menteri Ketenagakerjaan Yassierli meminta agar pihak bersabar karena menyelesaikan finalisasi terkait regulasi THR bagi pengemudi online dalam beberapa hari ke depan.

Artikel, Investasi, Saham

Sebenarnya kapan jadwal IPO anak usaha Chandra Asri ( TPIA )

Setelah ramai rumornya diluaran, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) buka suara perihal rencana penawaran umum perdana saham (initial public Offering/IPO) anak usahanya yaitu PT Chandra Daya Investasi. Emiten orang terkaya nomor satu di Indonesia Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) disebut bakal membawa anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi mencatatkan perdana sahamnya melalui  penawaran umum perdana  (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kabar ini menguat seiring dengan sejumlah aksi korporasi yang dilakukan TPIA dalam beberapa waktu terakhir.  Baca juga :  https://investhink.id/tahun-2025-emiten-konglomerasi-besar-pada-mau/ Seorang sumber terdekat pihak TPIA yang mengetahui rencana aksi korporasi di Grup Barito itu membenarkan adanya rencana IPO. Apalagi dia mengatakan aksi korporasi itu akan dilakukan dalam waktu dekat.  “TPIA sedang mempersiapkan penawaran umum perdana (IPO) anak perusahaan yang fokus pada infrastruktur, PT Chandra Daya Investasi,” tulis Christian dalam risetnya, pada Selasa (4/2).   Manajemen Chandra Asri sebelumnya juga sudah mengkonfirmasi hubungan dengan Chandra Daya Investasi yang akan IPO. Melalui keterbukaan informasi, manajemen TPIA menjelaskan Chandra Daya Investasi adalah anak perusahaan yang bergerak di bidang investasi khususnya dalam infrastruktur.  General Manager Legal & Corporate Secretary, Erri Dewi Riani, mengatakan PT CDI adalah salah satu motor pertumbuhan dari Chandra Asri Group karena bisnis infrastruktur ini merupakan bisnis dengan prospek yang baik. 

Artikel, Investasi, Saham

Tetap: Bank Indonesia tahan BI rate 5,75% di februari 2025

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) tetap di level 5,75% dalam hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Februari 2025. Hal ini dipublikasikan setelah “Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Februari 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate pada level 5,75%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (19/2/2025) Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga agar perkiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam target yang ditetapkan pemerintah, yakni 2,5% plus minus 1%. Suku bunga tetap bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti menjaga stabilitas ekonomi, menghindari ketidakpastian pasar, dan menjaga keseimbangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Alasan suku bunga tetap Menjaga stabilitas ekonomi, Menghindari ketidakpastian pasar, Menjaga keseimbangan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, Menunggu data ekonomi yang lebih jelas. 

Artikel, Investasi, Saham

Hutang jatuh tempo obligasi belum terbayar, WIKA kena suspen BEI

Investhink-Jakarta – Pada 18 Februari 2025 Bursa Efek Indonesia (BEI) melalukan suspensi atau penghentian sementara perdagangan terhadap saham saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).  Suspensi yang dilakukan BEI terhadap perdagangan saham perseroan imbas penundaan pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A dan Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 Seri A yang jatuh tempo pada tanggal 18 Februari 2025. Mengawali tahun 2025, WIKA menggenggam kontrak berjalan sebesar Rp64,37 triliun. Nilai tersebut termasuk kontrak baru WIKA yang diraih sebesar Rp19,96 triliun hingga November 2024.  Perseroan pun menghormati dan mematuhi keputusan BEI yang menetapkan suspensi bagi perdagangan saham WIKA. Adapun saat ini, WIKA terus menjalankan proses restrukturisasi yang secara bertahap dan telah menunjukkan hasil progresif. Baca Juga : https://investhink.id/mengenal-danantara-yang-akan-diresmikan-prabowo-24-februari-nanti/ Selain WIKA, saham Waskita Karya (WSKT) telah masuk kelompok saham suspen menahun. Jelasnya, WSKT mengalami suspen sejak 8 Mei 2023. Bila hingga Mei 2025, kondisi keuangan WSKT tak membaik yang ditunjukan dengan pelepasan status suspendnya, maka BEI sudah bisa mempertimbangkan untuk mendepak WSKT dari papan perdagangan bursa. INAF, saham perusahaan farmasi BUMN juga telah mengalami suspen awal Juli 2024. Lalu, PPRO, saham anak usaha PTPP bergerak dibidang properti telah disuspend sejak 15 Oktober 2024.  

Artikel, Investasi, Saham

Mengenal Danantara, yang akan diresmikan Prabowo 24 februari nanti

Investhink-Jakarta. Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa badan pengelola investasi terbaru Indonesia, Daya Anagata Nusantara (Danantara), akan diresmikan diluncurkan pada 24 Februari 2025 mendatang. Pernyataan ini ia sampaikan dalam acara virtual sebagai pembicara utama di World Government Summit di Dubai pada Kamis (13/2). Nama Danantara diambil dari singkatan Daya Anagata Nusantara dicetuskan oleh Presiden Prabowo yang memiliki makna kekuatan masa depan nusantara.Lembaga ini visi sebagai pengelola investasi dan mendorong transformasi ekonomi Indonesia dengan menumbuhkan korporasi berskala besar. Lembaga ini akan bertanggung jawab untuk menarik dan mengelola investasi yang diperlukan guna mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Danantara diproyeksikan memiliki pendanaan awal (initial financing) sebesar US$20 miliar dan akan memulai sekitar 15 hingga 20 proyek besar yang bernilai miliaran dolar.Baca Juga : https://investhink.id/akan-buyback-3-triliun-ini-alasan-petinggi-bri/ Sekedar informasi, Danantara merupakan badan pengelola investasi yang akan mengelola aset BUMN, sedangkan BUMN adalah badan usaha milik negara. Danantara dirancang sebagai superholding yang akan mengelola sejumlah BUMN dan kekayaan negara lainnya. Danantara akan fokus pada pengelolaan investasi, berbeda dengan tugas dan fungsi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Artikel, Investasi, Saham

Akan buyback 3 Triliun, ini alasan petinggi BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk(BBRI) membeberkan alasan melakukan pembelian kembali aliasbuyback saham senilai Rp 3 triliun. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan alasan aksi korporasi itu dilakukan karena adanya koreksi terhadap harga saham BBRI dalam beberapa waktu terakhir. Walau demikian, Sunarso mengaku ada sejumlah alasan lain dalam melakukan aksi korporasi ini.  Baca Juga : https://investhink.id/penyebab-saham-prajohttps://investhink.id/penyebab-saham-prajogo-pangestu-arb-apa-itu-indeks-msci/go-pangestu-arb-apa-itu-indeks-msci/ “Ya pasti itu memang terkait dengan bagaimana kita menjaga harga saham kita. Tapi kemudian harus sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Artinya kita pasti menjaga harga saham, dan kemudian untuk memberikan motivasi kepada pekerja supaya lebih giat, lebih profesional, dan menjaga corporate governance yang baik,” kata Sunarso saat Paparan Kinerja Perseroan, Rabu (12/2). Terkait tren penurunan harga saham BBRI dalam setahun terakhir, Sunarso menegaskan bahwa pihaknya bukanlah satu-satunya bank yang mengalami tren koreksi saham. Ia mengatakan penurunan harga saham juga menimpa bank-bank big cap RI. Diberitakan sebelumnya, BBRI berencana melakukan pembelian kembali alias buyback saham perseroan dengan perkiraan nilai maksimal Rp3 triliun. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BRI memastikan bahwa rencana buyback serta rencana pengalihan saham hasil buyback itu sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.

Artikel, Investasi, Korporasi

Mengenal Blackrock, aset manjemen terbesar di dunia

Investthink-Jakarta. adalah perusahaan manajemen investasi multinasional yang berbasis di New York City, Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1988, BlackRock telah tumbuh menjadi perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, mengelola triliunan dolar aset nasabahnya.  Perusahaan ini menawarkan berbagai layanan keuangan, termasuk manajemen investasi, manajemen risiko, dan solusi teknologi kepada investor institusional dan ritel di seluruh dunia. BlackRock beroperasi secara global dengan 70 kantor di 30 negara dan memiliki sekitar 19,800 karyawan, serta melayani klien di lebih dari 100 negara. Bersama dengan Vanguard dan State Street, BlackRock dianggap sebagai salah satu dari tiga pengelola dana indeks ( index fund) besar  yang mendominasi Amerika. Total jumlah aset yang dikelola dari BlackRock telah tumbuh cukup signifikan dimana dari 1,31 triliun dolar AS pada tahun 2008 menjadi US$10 triliun pada tahun 2023 atau tumbuh lebih dari 600% dalam kurun waktu tersebut. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor yang besar terhadap manajemen BlackRock yang juga menjadikannya sebagai perusahaan manajemen investasi terbesar di dunia. Sumber Statista Sebagai perusahaan keuangan terbesar di dunia, BlackRock tercatat beberapa kali melampaui ekspektasi analis. Sebagai contoh pada Q4 2023, analis memperkirakan laba bersih BlackRock sebesar US$1,3 miliar dimana realisasinya adalah sebesar US$1,45 miliar, lebih tinggi 9% dibandingkan perkiraan. Aset pengelolaan BlackRock juga tumbuh 16% dibandingkan tahun 2022. Berdasarkan konteks Bloomberg, rata-rata valuasi saham Blackrock dalam lima tahun terakhir jika ditinjau dari rasio laba per harga saham (Price-to-Earning Ratio atau rasio P/E) adalah 18,4x P/E dengan harga wajar saham US$771.26 Valuasi Blackrock saat ini berada di 18,9x P/E dengan harga saham US$792.09 per lembar pada 5 April 2024, yang menunjukkan bahwa harga saham Blackrock sedang lebih mahal jika dibandingkan rata-rata lima tahunnya. Namun, melihat potensi dari BlackRock sendiri, Pluang memperkirakan bahwa valuasi wajar Blackrock sejatinya berada di 23,89x P/E, yang artinya masih ada potensi  kenaikan  sebesar 13,9% bagi saham Blackrock dari titik saat ini. Selain itu, analis juga menyematkan rating BUY bagi saham Blackrock.

Artikel, Investasi, Management, Saham

Penyebab saham Prajogo Pangestu ARB, Apa itu indeks MSCI ?

Investhink-Jakarta : Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard mengumumkan hasil pengamatan indeks pada bulan Februari 2025. Dari pengamatan yang ada  hasilnya, tiga emiten Prajogo Pangestu masuk ke MSCI Indonesia Investable Market, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), hingga PT Petrosea Tbk (PTRO) masuk dalam daftar indeks tersebut. Jadi bisa Disebut triger utama penyebab saham Prajogo Pangestu ARB serempak adalah MSCI indeks. Sebenarnya apa itu indeks MSCI?  Sebelum membahas lebih lanjut, MSCI merupakan indeks saham dan obligasi dari lembaga riset Morgan Stanley sebagai salah satu acuan investor. Indeks ini banyak digunakan sebagai acuan manajer investasi dunia sebagai dasar pemilihan aset. Baca Juga :  https://investhink.id/tahun-2025-emiten-konglomerasi-besar-pada-mau/ Indeks MSCI terpopuler adalah MSCI World Index, yang mencakup emiten-emiten dari berbagai negara di seluruh dunia. Selain itu, MSCI juga mengeluarkan indeks-indeks seperti MSCI Emerging Markets Index untuk negara-negara berkembang. Tujuan indeks ini adalah mereplikasi kinerja indeks tertentu. Kemudian, terdapat institusi yang merujuk pada MSCI dengan mencoba mencocokkan dan mengelola portofolio. Investor dapat membeli reksadana indeks tanpa memerlukan dana besar. Selain itu, ETF juga merupakan opsi instrumen investasi yang terdaftar di bursa saham sekaliguas melacak indeks MSCI. Investor dapat membeli indeks MSCI melalui ETF atau reksadana indeks yang disediakan oleh manajer investasi, platform perdagangan  online,  dan melalui broker saham. Pemilihan indeks MSCI menggunakan metodologi komprehensif dan analisis konsisten yang memiliki potensi investasi dan dapat merepresentasikan indeks tersebut. MSCI menggunakan kerangka kerja FaCS yang terdiri dari beberapa kelompok faktor (misal: valuasi, kapitalisasi pasar, momentum, kualitas, hasil, dan volatilitas).

Artikel, Investasi, Saham

Bank Mandiri turun 8 persen, ada apa dengan IHSG ?

Investhink-Jakarta : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) koreksi dalam di pekan pertama bulan Februari. Kamis (6/2), IHSG turun 2,12% ke 6.875,55 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia.  Saham-saham dengan net sell terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk Rp 1,42 triliun, PT Bank Central Asia Tbk Rp 488,15 miliar, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Rp 106,25 miliar. Sepuluh dari 11 indeks sektoral menyeret IHSG ke zona merah. Hanya sektor kesehatan yang masih mampu melaju 1,13%. IHSG turun hingga 2,12%, menyentuh level terendah sejak 26 Juni 2024, dan telah kehilangan hampir 3% sejak awal tahun 2025. Saham Bank Mandiri menjadi big capp yang turun paling dalam bahkan merosot 7,69% ke Rp 5.100. Menempati posisi top losers LQ45. Bank Mandiri, yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar US$31,24 miliar, melaporkan penurunan laba kuartal IV sebesar 14% secara tahunan akibat kenaikan beban bunga dan operasional. Praktisi pasar modal sekaligus Co-founder Pasardana Hans Kwee menjelaskan, pada hari ini pasar saham Indonesia mengalami anomali, lantaran tumbang sementara pasar saham lainnya tidak mengalami pelemahan. “Pasar saham Indonesia hari ini mengalami anomali. Pasar saham kita tumbang sementara yang lain enggak,” kata Hans kepada Kompas.com melalui sambungan telepon.

Scroll to Top