Kenapa kehilangan 1 juta lebih sakit daripada kesenangan mendapatkan 1 juta
Banyak orang pernah mengalami situasi ini: kehilangan uang satu juta rupiah terasa sangat menyakitkan, bahkan bisa kepikiran berhari-hari. Sebaliknya, saat mendapatkan uang satu juta rupiah, rasa senangnya sering kali cepat hilang dan terasa biasa saja. Fenomena ini bukan sekadar perasaan berlebihan, tetapi ada penjelasan psikologis yang cukup jelas di baliknya. Dalam ilmu ekonomi perilaku, kondisi ini dikenal dengan istilah loss aversion atau keengganan terhadap kerugian. Secara sederhana, otak manusia memandang kerugian sebagai sesuatu yang jauh lebih berat dibandingkan keuntungan dengan nilai yang sama. Kehilangan satu juta rupiah bisa terasa dua kali lebih menyakitkan dibandingkan kebahagiaan saat mendapatkan satu juta rupiah. Otak kita memang “dirancang” untuk lebih peka terhadap ancaman daripada hadiah. Alasan utamanya berkaitan dengan naluri bertahan hidup. Sejak zaman dahulu, manusia harus sangat waspada terhadap kehilangan sumber daya, karena bisa mengancam kelangsungan hidup. Kehilangan makanan, tempat tinggal, atau alat berburu bisa berakibat fatal. Naluri ini terbawa hingga sekarang, meskipun konteksnya sudah berubah. Akibatnya, kehilangan uang memicu rasa takut, cemas, dan stres yang lebih kuat dibandingkan rasa senang saat mendapatkan uang. Selain itu, uang yang kita miliki sering kali sudah diberi “label” secara mental. Misalnya, satu juta rupiah dianggap sebagai tabungan, uang kebutuhan, atau hasil kerja keras. Ketika uang itu hilang, otak tidak hanya merasakan kehilangan nominalnya, tetapi juga kehilangan rasa aman, rencana masa depan, dan usaha yang sudah dikeluarkan. Sebaliknya, uang yang baru didapat sering dianggap sebagai bonus atau tambahan, sehingga dampak emosinya tidak sebesar kehilangan. Faktor ekspektasi juga berperan besar. Banyak orang secara tidak sadar menganggap uang yang dimiliki sebagai sesuatu yang “sudah pasti ada”. Saat uang itu hilang, realitas tidak sesuai dengan harapan, sehingga menimbulkan rasa kecewa yang mendalam. Namun ketika mendapatkan uang, hal tersebut sering dianggap sebagai sesuatu yang wajar atau memang pantas diterima, sehingga rasa senangnya tidak bertahan lama. Baca juga : https://investhink.id/risk-everything-or-win-nothing-jangan-sampai-lengah/ Pemahaman ini penting, terutama dalam mengelola keuangan dan mengambil keputusan finansial. Rasa takut kehilangan sering membuat orang terlalu berhati-hati, enggan berinvestasi, atau sulit menerima risiko, meskipun peluang keuntungannya masuk akal. Di sisi lain, menyadari bahwa perasaan ini bersifat alami dapat membantu kita bersikap lebih rasional dan tidak terlalu dikendalikan oleh emosi. Pada akhirnya, kehilangan satu juta memang terasa lebih sakit daripada senangnya mendapatkan satu juta, bukan karena kita lemah, tetapi karena otak manusia bekerja seperti itu. Dengan memahami mekanismenya, kita bisa belajar mengelola emosi, membuat keputusan keuangan yang lebih sehat, dan tidak terjebak oleh rasa takut berlebihan terhadap kerugian. Facebook Twitter WhatsApp Telegram









