Investasi, Psikologi, Saham

Kenapa Pasar Bisa Begitu Nggak Rasional ? Ini Garis Besarnya

Pasar keuangan itu kadang kelihatan kayak orang lagi labil—naik turun tanpa alasan jelas, drama tiba-tiba, dan sering banget nggak pakai logika. Salah satu penyebab utamanya adalah emosi manusia yang gampang kebawa suasana. Misalnya, ada rumor kecil soal ekonomi melemah, belum jelas benar atau nggaknya, tapi banyak orang langsung panik dan jual saham rame-rame. Akhirnya harga turun bukan karena masalah besar, tapi karena ketakutan massal. Sebaliknya, kalau ada saham lagi viral dan semua orang ngomong “ini bakal to the moon”, banyak yang ikut beli hanya karena FOMO, padahal nggak ngerti fundamental perusahaannya. Contohnya, saham yang tiba-tiba trending di TikTok bisa naik gila-gilaan cuma karena hype, bukan karena perusahaannya beneran berkembang. Selain emosi, efek ikut-ikutan juga bikin pasar makin nggak rasional. Banyak investor lebih percaya gerombolan daripada logika sendiri. Jadi kalau orang-orang pada beli saham tertentu, yang lain juga ikut masuk tanpa riset. Lalu ada juga masalah informasi yang sering setengah matang. Baca juga : https://investhink.id/nudge-theory-ketika-pikiran-bias-bisa-bikin-investasi-ambyar/ Di era medsos, berita nyebar cepat banget, tapi banyak yang cuma baca judul tanpa cari tahu isi lengkapnya. Misalnya ada berita “Perusahaan ABC merugi!”, padahal kalau dibaca sampai habis, ternyata ruginya cuma sementara karena lagi ekspansi. Tapi yang baca judul doang udah panik duluan, bikin harga saham goyang tanpa alasan kuat. Belum lagi kehadiran robot trading yang bikin pasar makin heboh. Algoritma ini bekerja super cepat dan langsung eksekusi jual atau beli tanpa mikir panjang. Kadang harga turun sedikit saja karena faktor kecil, robot nangkep sebagai sinyal bahaya, lalu memicu jual otomatis besar-besaran. Contohnya, harga anjlok 1–2% karena isu ringan, tapi karena robot ikut jual massal, turunnya jadi berlipat-lipat. Terakhir, ketidakpastian masa depan juga bikin pasar sering berpikir “overthinking”. Ada rumor teknologi baru bakal mengguncang industri tertentu, lalu investor buru-buru keluar dari saham sektor itu. Padahal teknologinya masih konsep di atas kertas. Jadi, pasar itu kelihatannya nggak rasional karena campuran emosi, ikut-ikutan, info simpang siur, robot trading, dan tebak-tebakan masa depan. Kalau kita ngerti pola “drama” ini, kita bisa lebih santai menghadapi naik-turunnya harga dan nggak gampang ikut panik atau terbawa euforia.     Facebook Twitter WhatsApp Telegram   Penulis : Uzzairon Ardiansyah