Greater Fool Game: Main Saham Kok Kayak Main Tebak-tebakan?
Pernah dengar istilah greater fool game dalam dunia saham? Tenang, ini bukan berarti yang main saham itu “bodoh”. Maksudnya begini, orang beli saham bukan karena perusahaannya bagus atau untung besar, tapi cuma berharap nanti ada orang lain yang mau beli saham itu dengan harga lebih tinggi. Jadi, logikanya sederhana “Saya beli mahal, nanti ada yang lebih bodoh yang beli lebih mahal lagi.” Analogi bagaimana greater fool game terjadi Kedengarannya lucu, tapi kenyataannya sering banget terjadi. Bayangin lagi main kursi musik. Selama musik jalan, semua orang masih bisa duduk. Tapi begitu musik berhenti, ada yang nggak kebagian kursi. Nah, dalam saham, selama harganya naik, semua happy. Tapi kalau tiba-tiba harga nyungsep, ya ada yang jadi korban terakhir alias si “greatest fool”. Contohnya gampang. Ada saham perusahaan yang bisnisnya belum jelas, belum untung, tapi harganya bisa melesat gila-gilaan. Kenapa? Karena orang-orang FOMO, takut ketinggalan. Mereka mikir, “Ah nggak apa-apa beli sekarang, nanti ada yang beli lagi lebih mahal.” Masalahnya, siapa yang jamin bakal ada yang mau beli lebih tinggi lagi? Kalau tiba-tiba tren berhenti, ya siap-siap nyangkut. Pertanyaannya, salah nggak main greater fool game? Jawabannya tergantung. Buat yang jago timing dan berani ambil risiko, kadang bisa cuan cepat. Tapi untuk kebanyakan orang, ini ibarat main judi. Kadang untung, tapi seringnya buntung. Karena kita nggak pernah tahu kapan “musik berhenti” dan siapa yang jadi korban terakhir. Baca juga : https://investhink.id/pasar-saham-apakah-harga-naik-selamanya-atau-ada-batasnya/ Kalau tujuanmu investasi jangka panjang, sebaiknya jangan terlalu ikut-ikutan main game ini. Ingat, saham itu seharusnya dibeli karena perusahaannya punya prospek, untungnya stabil, dan bisnisnya masuk akal. Bukan cuma karena harga lagi naik dan semua orang pada heboh. Singkatnya, greater fool game bisa bikin kaya cepat, tapi juga bisa bikin bangkrut lebih cepat. Jadi sebelum ikut-ikutan beli saham yang lagi “digoreng”, coba tanya ke diri sendiri “Saya lagi investasi atau cuma berharap ada orang lain yang mau beli lebih mahal dari saya?” Kalau jawabannya yang kedua, hati-hati. Bisa jadi kamu lagi ikut main kursi musik, dan jangan sampai jadi orang terakhir yang nggak kebagian kursi. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Penulis : Uzzairon Ardiansyah
