June 22, 2025

Artikel, Investasi, Korporasi, Saham

Perusahaan Melakukan Right Issue, ini alasannya

Right issue adalah salah satu aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal. Dalam right issue, perusahaan menawarkan saham baru kepada pemegang saham lama dengan harga khusus dan jumlah tertentu. Artinya, pemegang saham lama diberi hak istimewa untuk membeli saham tambahan sebelum ditawarkan ke publik luas. Tujuannya adalah agar pemegang saham lama tidak terdilusi atau kehilangan persentase kepemilikan mereka di perusahaan. Namun, mereka bebas memilih: mau menggunakan haknya (membeli saham baru) atau tidak. Perusahaan melakukan right issue karena berbagai alasan. Salah satu alasan utamanya adalah untuk menambah modal agar bisa memperluas usaha, membayar utang, mengembangkan produk baru, atau memperkuat struktur keuangan. Misalnya, jika perusahaan sedang berencana membangun pabrik baru atau ekspansi ke wilayah baru, mereka membutuhkan dana besar. Dengan menerbitkan saham baru melalui right issue, perusahaan bisa memperoleh dana tersebut tanpa harus meminjam ke bank. Baca juga : https://investhink.id/kenapa-perusahaan-melakukan-tracking-stock/ Contoh nyata di Indonesia adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang melakukan right issue pada tahun 2021. Tujuan dari aksi ini adalah untuk memperkuat permodalan BRI, terutama setelah pembentukan holding ultra mikro bersama Pegadaian dan PNM. Melalui right issue tersebut, BRI berhasil mengumpulkan dana triliunan rupiah, yang kemudian digunakan untuk mendukung pembiayaan ke sektor UMKM di seluruh Indonesia. Selain BRI, perusahaan lain seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk juga pernah melakukan right issue untuk memperbaiki kondisi keuangannya dan mengurangi beban utang. Dalam kondisi tertentu, right issue bisa menjadi solusi perusahaan yang sedang kesulitan likuiditas, asalkan strategi ke depan jelas dan investor percaya dengan rencana bisnisnya. Meskipun right issue memberi peluang untuk membeli saham dengan harga lebih murah dari pasar, investor tetap harus cermat sebelum mengambil keputusan. Penting untuk memahami tujuan dari right issue tersebut: apakah untuk ekspansi yang sehat atau sekadar menutupi kerugian. Jika digunakan untuk pertumbuhan jangka panjang, right issue bisa menjadi peluang yang menarik bagi pemegang saham.

Artikel, Investasi, Korporasi, Saham

Kenapa Perusahaan Melakukan Tracking Stock

Tracking stock adalah jenis saham khusus yang diterbitkan oleh perusahaan induk untuk mencerminkan kinerja keuangan dari satu divisi atau unit usaha tertentu dalam perusahaan tersebut. Meskipun divisi yang dilacak tidak berdiri sebagai perusahaan terpisah, tracking stock memungkinkan investor untuk memiliki saham yang hanya mencerminkan kinerja bagian tertentu dari bisnis perusahaan. Saham ini tetap berada di bawah kendali perusahaan induk, namun pelaporan keuangannya dipisahkan sehingga investor bisa lebih mudah menilai performa divisi tersebut. Perusahaan melakukan tracking stock karena beberapa alasan penting. Pertama, untuk memberikan transparansi kepada investor. Dengan memisahkan pelaporan keuangan divisi tertentu melalui tracking stock, investor dapat melihat dengan jelas bagaimana performa bagian tersebut tanpa tercampur dengan divisi lain yang mungkin tidak sebaik itu. Kedua, tracking stock digunakan sebagai strategi untuk menarik minat investor terhadap divisi yang memiliki prospek cerah, misalnya unit teknologi atau media digital dalam perusahaan tradisional. Ketiga, perusahaan bisa menggunakan tracking stock untuk menguji potensi pertumbuhan divisi tertentu sebelum akhirnya dipisahkan menjadi perusahaan mandiri melalui proses spin-off. Salah satu contoh perusahaan yang pernah menggunakan tracking stock adalah The Walt Disney Company. Pada tahun 1999, Disney menerbitkan tracking stock untuk unit usahanya di bidang internet dan media digital yang bernama Go.com. Meskipun pada akhirnya Go.com ditutup dan tracking stock-nya ditarik kembali, langkah ini sempat membantu Disney mendapatkan perhatian investor dan tambahan dana untuk pengembangan teknologinya. Baca juga : https://investhink.id/kenapa-perusahaan-mengeluarkan-waran/ Contoh lainnya adalah Liberty Media Corporation, yang menerbitkan beberapa jenis tracking stock untuk masing-masing unit bisnisnya, seperti Liberty SiriusXM, Formula One Group, dan Braves Group. Meskipun saham-saham ini mencerminkan kinerja divisi yang berbeda, semuanya tetap berada di bawah satu perusahaan induk. Secara keseluruhan, tracking stock adalah strategi cerdas yang digunakan perusahaan untuk menonjolkan bagian usaha yang potensial tanpa harus memisahkan kepemilikannya secara penuh. Bagi investor, tracking stock memberikan kesempatan untuk berinvestasi secara lebih fokus pada bagian usaha tertentu yang dianggap memiliki prospek pertumbuhan tinggi, sementara bagi perusahaan, ini memberikan fleksibilitas dalam mengelola sumber daya dan menarik modal dari pasar.

Artikel, Investasi, Korporasi, Saham

Kenapa Perusahaan Mengeluarkan Waran

Waran adalah salah satu instrumen dalam dunia pasar modal yang sering muncul saat perusahaan melakukan aksi korporasi, terutama saat right issue atau penawaran saham terbatas. Waran sendiri merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan pada harga tertentu dalam jangka waktu tertentu. Namun, waran bukanlah saham, melainkan hanya hak untuk membeli saham. Jika waran tidak digunakan dalam periode yang ditentukan, maka hak tersebut akan hangus dan tidak bisa digunakan lagi. Lalu, kenapa perusahaan menerbitkan waran? Salah satu alasan utamanya adalah untuk menarik minat investor. Saat perusahaan melakukan right issue, kadang investor enggan membeli saham baru. Untuk mendorong partisipasi, perusahaan biasanya memberikan bonus waran. Ini dianggap menarik karena waran bisa memberikan potensi keuntungan di masa depan, terutama jika harga saham perusahaan naik. Selain itu, perusahaan juga menerbitkan waran sebagai strategi untuk mendapatkan dana tambahan di masa mendatang. Ketika investor menebus waran dan membeli saham dengan harga yang ditentukan, perusahaan akan menerima dana dari hasil penjualan saham tersebut. Selain sebagai insentif, penerbitan waran juga membantu perusahaan menghindari dilusi saham secara langsung. Karena waran hanya bisa dikonversi menjadi saham dalam jangka waktu tertentu, jumlah saham perusahaan tidak langsung bertambah pada saat waran diterbitkan. Baca juga : https://investhink.id/apa-itu-dividen-ini-penjelasan-sederhananya/ Ini berguna untuk menjaga stabilitas harga saham di pasar. Dalam jangka panjang, waran bisa menjadi bagian dari strategi keuangan perusahaan, seperti untuk ekspansi bisnis, pembiayaan proyek baru, atau bahkan sebagai cadangan dana. Contoh penerbitan waran di Indonesia bisa dilihat dari beberapa perusahaan seperti PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) dan PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), yang menggunakan waran sebagai bagian dari upaya pendanaan mereka. Bagi investor, waran bisa menjadi peluang untuk membeli saham dengan harga lebih murah di masa depan, namun tentu saja tetap ada risiko jika harga saham tidak naik sesuai harapan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami cara kerja dan masa berlaku waran sebelum memutuskan untuk memilikinya.

Artikel, Investasi, Korporasi, Saham

Apa Itu Dividen? Ini Penjelasan Sederhananya

Dividen adalah pembagian keuntungan dari perusahaan kepada para pemegang saham. Jadi, ketika kamu membeli saham suatu perusahaan, kamu sebenarnya ikut menjadi pemilik kecil dari perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan, maka sebagian dari keuntungannya bisa dibagikan kepada para pemilik saham, termasuk kamu. Inilah yang disebut dengan dividen. Dividen biasanya dibagikan dalam dua bentuk, yaitu dividen tunai dan dividen saham. Dividen tunai adalah pembagian dalam bentuk uang yang langsung masuk ke rekening efek milik investor. Sementara dividen saham adalah pembagian dalam bentuk tambahan lembar saham, jadi jumlah saham yang kamu miliki akan bertambah. Meskipun bentuknya berbeda, keduanya tetap memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham. Tidak semua perusahaan membagikan dividen. Ada perusahaan yang memilih menyimpan keuntungannya untuk digunakan kembali dalam pengembangan usaha, seperti membangun pabrik baru, membeli peralatan, atau ekspansi ke daerah lain. Namun, banyak juga perusahaan besar dan stabil yang rutin membagikan dividen setiap tahun sebagai bentuk penghargaan kepada para investornya. Baca juga : https://investhink.id/merger-akuisisi-apa-itu-dan-kenapa-penting/ Bagi investor, dividen adalah salah satu cara untuk mendapatkan penghasilan pasif. Kamu bisa mendapatkan uang atau tambahan saham hanya dengan menyimpan saham dalam jangka waktu tertentu. Jika kamu membeli saham sebelum tanggal yang disebut cum date, maka kamu berhak mendapatkan dividen. Tapi kalau kamu beli setelah tanggal itu, kamu tidak akan mendapatkan dividen meskipun memiliki sahamnya. Secara sederhana, dividen adalah bonus atau “uang jajan” dari perusahaan kepada para pemilik saham sebagai tanda bahwa perusahaan sedang untung dan ingin berbagi hasilnya. Bagi kamu yang tertarik investasi jangka panjang, memilih saham perusahaan yang rutin membagikan dividen bisa menjadi pilihan cerdas untuk menambah pemasukan dan membangun kekayaan secara perlahan.

Artikel, Investasi, Korporasi, Saham

Merger & Akuisisi: Apa Itu dan Kenapa Penting?

Merger dan akuisisi adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis, terutama ketika perusahaan ingin berkembang atau memperkuat posisinya di pasar. Merger adalah proses penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru. Setelah merger terjadi, perusahaan-perusahaan yang bergabung tidak lagi beroperasi secara terpisah, melainkan menjadi satu kesatuan dengan nama dan manajemen baru. Misalnya, jika dua toko besar memutuskan untuk bersatu, maka mereka akan menjadi satu toko yang lebih besar dengan sumber daya yang digabungkan. Sementara itu, akuisisi adalah tindakan ketika satu perusahaan membeli perusahaan lain dan mengambil alih pengelolaannya. Dalam akuisisi, perusahaan yang dibeli bisa tetap berjalan dengan nama lama atau bisa juga diganti sesuai keputusan pemilik baru. Akuisisi tidak selalu berarti perusahaan yang dibeli dalam kondisi buruk, karena kadang perusahaan besar membeli perusahaan kecil yang memiliki produk inovatif atau pasar yang potensial. Baca juga : https://investhink.id/satu-hal-yang-jarang-diketahui-orang-tentang-ipo/ Ada beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan merger atau akuisisi. Salah satunya adalah untuk memperluas jangkauan pasar. Dengan bergabung atau membeli perusahaan lain, sebuah perusahaan bisa masuk ke wilayah baru atau mendapatkan pelanggan baru. Selain itu, merger dan akuisisi juga bisa membantu perusahaan menghemat biaya operasional, karena sumber daya bisa digabung dan dikelola lebih efisien. Alasan lainnya adalah untuk memperkuat daya saing, mendapatkan teknologi baru, atau meningkatkan kapasitas produksi. Contoh merger dan akuisisi yang pernah terjadi di Indonesia adalah saat Grab mengakuisisi Uber di Asia Tenggara pada tahun 2018. Setelah proses akuisisi itu, layanan Uber tidak lagi beroperasi dan seluruh armadanya bergabung dengan Grab. Contoh lainnya adalah Bank BRI yang mengakuisisi Bank Agroniaga (BRI Agro) untuk memperluas layanan ke sektor pertanian. Secara umum, merger dan akuisisi merupakan strategi bisnis yang penting bagi perusahaan yang ingin tumbuh lebih cepat dan lebih kuat. Dengan memahami konsep ini, kita bisa melihat bagaimana perusahaan-perusahaan besar berusaha menjaga kelangsungan usahanya dan menghadapi persaingan di pasar yang terus berubah.

Scroll to Top