Tahun 2025 bisa dibilang kayak mimpi jadi nyata buat para investor. Gimana nggak? IHSG, Bitcoin, sampe emas — tiga-tiganya kompak terbang tinggi dan tembus all time high. Rasanya kayak lagi hujan duit, semua orang happy, portofolio hijau, dan timeline media sosial penuh pamer cuan.
Tapi, di balik euforia ini, ada cerita menarik kenapa semuanya bisa naik segila ini.



Pertama, dunia mulai adem lagi setelah drama inflasi dan perang geopolitik beberapa tahun terakhir. Bank sentral udah nggak seketat dulu, bunga mulai stabil, dan duit investor balik ngalir ke pasar modal. Akibatnya? IHSG langsung ngegas! Duit asing masuk, investor lokal makin pede, saham-saham big cap pada menggila. Yang dulu sabar nabung saham, sekarang senyumnya udah kayak abis gajian tiga kali lipat.
Terus, si raja kripto — Bitcoin — juga nggak mau kalah eksis. Dulu sempet diremehkan dan dibilang “udah tamat”, eh sekarang malah bangkit jadi primadona lagi. Narasinya berubah, sekarang orang ngeliat Bitcoin bukan cuma alat spekulasi, tapi juga “emas digital”. Banyak perusahaan gede dan institusi mulai masuk, bikin permintaan naik gila-gilaan. Dan karena supply-nya terbatas, harganya pun terbang sampai ke level yang dulu cuma jadi bahan bercandaan di forum.
Baca juga : https://investhink.id/analysis-paralysis-kebanyakan-mikir-nggak-jadi-jadi-investasi/
Sementara emas? Si senior ini tetap kalem tapi berkelas. Di tengah dunia yang masih penuh ketidakpastian, orang-orang balik lagi cari aman. Permintaan naik, harga pun melesat. Jadinya, emas juga ikut ngerasain manisnya rekor baru.
Tapi ya, meskipun sekarang semua serba hijau dan cuan bertebaran, jangan sampai lupa: pasar tuh kayak ombak. Kadang tenang, kadang tiba-tiba nyungsep. Jadi, nikmatin cuan boleh, tapi tetep waspada. Jangan keburu FOMO, jangan mikir semua bakal naik selamanya.
2025 emang kayak tahun penuh rezeki nomplok. Tapi yang bisa bertahan bukan yang paling cepat ngejar untung, melainkan yang paling pinter jaga ritme. Jadi, selamat menikmati hujan uang, tapi siap-siap juga payungnya—siapa tahu badai koreksi datang tanpa undangan!
Penulis : Uzzairon Ardiansyah